CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 16 Januari 2014

LAPORAN MIKROTEKNIK:)



BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang

Untuk mengamati suatu jaringan baik itu jaringan hewan maupun tumbuhan tentu perlu suatu sediaan karena di butuhkan sayatan yang sangat tipis untuk mengamatinya. Sediaan itu sendirinya dapat dibagi menjadi beberapa macam. Ada sediaan untuk jaringan utuh (whole mounth), sediaan untuk jaringan cair (metone apus), sediaan untuk jaringan beku (selonoid, beku dan parafin), sediaan untuk jaringan rentang, sediaan untuk jaringan keras.
Salah satu untuk membuat sediaan beku adalah dengan metode parafin . walaupun selain metode parafin ada metode selonoid dan metode bebu. Metode parafin ini lebih familiar dalam proses pembuatan sediaan dibandingakan dengan selonoid dan beku. Karena metode ini cukup banyak memiliki kelebihan salah satunya adalah didapat sayatan yang serial kemudian sayatan yang didapat tipis sehingga semakin mudah dalam pengamatan pada mikroskop dan waktunya juga tidak lama dalam pembuatannya dibandingkan kita menggunakan metose selonoid yang membutuhkan waktu sekitar satu bulan.
Dalam pembuatan sediaan deangan metode parafin ini adalah menggunakan parafin tentunya dan kemudian akan di iris menggunakan mikrotom sehingga menghasilkan sebuah sayatan. Oleh karena pentingnya kita mengetahui cara membuat sediaan dengan metode parafin dalam  makalah ini akan dibahas tahapan-tahapan pembuatan sediaan tersebut.

B.       Perumusan Masalah
Bagaimana tahapan dalam pembuatan sediaan dengan menggunakan metode parafin?





BAB II
PEMBAHASAN
Langkah-langkah pembuatan sediaan dengan metode parafin.
1.    Dehidrasi dan Penjernihan
Alat dan bahan:
·         Alat-alat bedah
·         Larutan Bouin
·         Botol Film
·         Alkohol 70%
·         Alkohol 95%
·         Alkohol absolut
·         Benzena metyl
·         Wash bensin
1)      Pembedahan Hewan
Pada dasarnya pembuatan preparat adalah suatu proses  mikro yang digunakan untuk menghasilkan sayatan dengan ketebalan tertentu sehingga sel-sel atau jaringan itu dapat dilihat dalam mikroskop. Dimana hewan ketebalannya antara 5-7 µm sedangkan tumbuhan ketebalannya antara 11-12 µm
A.    Menentukan hewan atau tumbuhan apa yang akan di amati dalam mikroskop sel atau jaringannya. Biasanya dijadikan objek penelitian adalah Mencit atau tikus putih dan juga bisa saja lucing dimana biasanya untuk melihat saluran pencernaannya karena pencernaannya jelas (duodenum, jejenum, dan ileum)
B.     Membius objek yang sudah ditentukan untuk diamati sel atau jaringannya. Biasanya memakai ether atau kloroform
C.     Setelah itu membedahnya dimana rongga abdomennya dibuka kemudian ditetesi larutan fisiologis NaCl 0,9% yang bertujuan untuk mempertahankan fisiologis hewan seperti dia masih hidup
D.    Mengambil bagian apa saja dari hewan yang akan diambil. Misalkan bila mengambil organ hati hanya satu lobus saja diambil sebesar ruas jari.
E.     Memasukkan objeknya kedalam wadah. Biasanya memakai botol film, tetapi karena sekarang sudah jarang ditemukan bisa dengan memakai botol-botol bekas obat atau lain sebagainya.
2)      Fiksasi
Fiksasi ini bertujuan untuk membuat struktur selnya sama dengan pada saat objeknya masih hidup kemudian untuk mengeraskan jaringan dan yang terakhir untuk mencegah pembusukkan . untuk melakukan fiksatif ini tentu memakai cairan fiksatif baik itu cairan  fiksatif tunggal maupun campuran. Larutan campuran yang biasanya digunakan adalah larutan Bouin (asam pikrat jenuh sebanyak 75 ml, formalin 40% sebanyak 20-25 ml,  dan asam asetat glasial sebanyak 5 ml). Kelebihan dari cairan fiksatif ini adalah bisa melengkapi sifat satu sama lain sedangkan kerugian nya adalah tidak bisa disimpan lama  yang ditakutkan malah akan terjadi interaksi antara zat-zat tersebut .
Lama fiksatif adalah antara 24-48 jam.
3)      Dehidrasi
Dehidrasi adalah pengurangan air atau cairan dalam sel atau jaringan. Dimana hal ini bertujuan untuk menyamakan suatu keadaan karena air bersifat polar sedanakan parafin bersifat non polar karena perbedaan sifat kedua zat tersebut air harus dikeluarkan dengan memakai alkohol. Langkahnya sebagai berikut:
1.      Menambahkan Alkohol 70% selama 2 jam atau lebih pada objek, setelah 2 jam buang cairannya.
2.      Memasukkan Alkohol 96% selama 1 jam 2 kali, setelah 1 jam 2 kali buang cairannya.
3.      Memasukkan Alkohol absolut 1 jam 2 kali, setelah 1 jam 2 kali buang cairannya.
4)      Clearing/penjernihan
1.      Masukkan benzyl benzoat terlebih dahulu kedalam objek paling lama 24 jam, setelah 24 jam buang cairannya.
2.      Kemudian memasukkan wash bensin kedalam objek selama 15 menit.
Catatan:  Melakukan dehidrasi dimulai dari alkohol dibawah 70% tidak apa-apa tapi kalau diimulai langsung dari alkohol absolut tidak bisa karena pada alkohol absolut airnya sangat sedikit sehingga ditakukan penarikan air pada objek terjadi terlalu keras sehingga merusak jaringan.



                    Tempat objek                                              Fiksasi (larutan bouin)
                                








 



                                  Dehidrasi                                                                 Clearing








2.    Infiltrasi dan embedding
Alat dan bahan:
·         Countener
·         Oven infiltrasi (67-70 ˚C)
·         Oven embedding (200-220 ˚C)
·         Cutter
·         Spatula
·         Bunsen
·         Pencetak
Langkah-langkah Infiltrasi:
1.      Memasukkan sampel pada parafin cair yang ada dioven selama 2 jam masing-masing sekali ganti (parafin 1 dan parafin 2)

Langkah-langkah embedding:
1.      Membuat bentuk perahu dari bekas kertas kalender
2.      Memasukkan parafin yang sudah cair
3.      Memasukkan organ (berapa saja) pada posisi yang diharapkan
4.      Membiarkannya sampai mengeras
5.      Setelah mengeras, memotong parafin yang sudah keras dimana didalamnya sudah terdapat objek dengan menggunakan cutter yang telah dipanasi oleh bunsen agar pemotongan dapat dilakukan dengan mudah
6.      Setelah itu terbentuklah potongan-potongan kecil parafin
7.      Memakaikan balok kayu untuk pegangan pada saat nanti pemotongan dimikrotom, dan lapisi sisi-sisi parafin dengan parafin yang cair untuk melekatkan
Catatan : parafin bisa digunakan beulang selama parafin tersebut masih bagus dengan mencairkannya lagi.
         Oven                            Bunsen       




                                                                                                  Kertas kalender

     Cairan Parafin yang telah mengeras  







 


Potongan parafin yang telah   diangkat dari kertas kalender dimana didalamnya terdapat objek















 



Parafin dimana didalamnya  telah tertanam objek
   Hasil pemotongan parafin
   yang telah mengeras dan
sudah dipakaikan balok kayu

3.        Penempelan dan pemotongan
Alat dan bahan:
·         Mikrotom putar
·         Potongan parafin yang didalmnya sudah terdapat objek
·         Hot plate
·         Albumin meyer
·         Objek Glass
·         Aquades
·         Kuas
·         Tissue
Langkah-langkah:
1.      Memasukkan parafin kedalam mikrotom dimana bagian balok kayu yang di jepit
2.      Mengatur pisau baja pada mikrotom sehingga posisinya tepat
3.      Memutar mikrotom secara kontinue sehingga dihasilkan sayatan yang serial
4.      Menyediakan gelas objek
5.      Mengoles gelas objek dengan sedikit albumin meyer yang bertujuan sebagai perekat agar objek merekat dengan objek glass.
6.      Kemudian memberi aquades pada gelas objek
7.      Mengambil sayatan yang telah dipotong dengan kuas yaang lancip yang sudah di celupkan ke dalam air ke gelas objek
8.      Setelah itu, meletakkan gelas objek  yang didalmnya sudah terdapat sayata ke hot plate. Ini dilakukan dengan tujuan agar objek bisa berkembang dengan sempurna
9.      Di perkirakan besok pagi baru bisa masuk kedalm proses pewarnaan

     Parafin yang didalamnya                   
     terdapat objek yang siap                    Mikrotom Putar     
           untuk diiris                                                                                Menjepit balok kayu
                                                                                     







Mengatur Posisi pisau baja
                          






  

            Memutar mikrotom sehingga                                          Mengambil sayatan
                 Didapat kan  sayatan serial





     Hasil Sayatan                      Albumin Meyer                   Mengoles Albumin Meyer Pada gelas objek
      






Menambahkan aquades               Meletakkan sayatan                Membuang kelebihan air
                                                          Pada gelas objek                            dengan Tissue
  









 







                                       Meletakkan gelas objek pada Hot Plate

4.    Pewarnaan
Alat dan bahan:
·         Rak preparat
·         Tempat untuk larutan
·         Xilol 1
·         Xilol 2
·         Alkohol absolut
·         Alkohol 96%
·         Air
·         Eosin
·         Hematoxilin
·         Alkohol 70%
Cara Kerja:
1.      Menyusun preparat didalam rak, satu rak biasanya maksimal ada 50 preparat
2.      Melakukan defarafinasi dengan mencelupkan preparat tersebut kedalam xilol 1. Dimana ini bertujuan untuk menghilangkan parafin dimana dilakukan selama 5 menit
3.      Setelah itu, mencelupkan rak preparat kedalam xilol 2
4.      Kemudian melakukan hidrasi dengan mencelupka rak preparat tadi yang sebelumnya sudah dicelupkan kedalam xilol 2 ke dalam alkohol absolut selama 5 menit
5.      Mencelupkan ke dalam alkohol 96% selama 5 menit
6.      Mencelupkan ke dalam alkohol 70% selama 5 menit
7.      Mengecek warna preparat sudah merah muda atau belum
8.      Kemudian rendam ke dalam air yang mengalir dari dipinggir rak preparat saja jangan ditengah
9.      Mealukakan pewarnaan dengan pertama mencelupkan rak preparat ke dalam eosin selama 2 menit dimana bertujuan agar nanti kita dapat melihat sitoplasma didalam mikroskop karena dia berwarna merah
10.  Memasukkan ke dalam air kembali selama 2 menit
11.  Kemudian masukkan rak preparat ke dalam hematoxilin selama 2 menit kemudian tiriskan dengan cara menggoyang-goyangkan rak. Dimana bertujuan agar nanti kita dapat melihat Inti sel didalam mikroskop karena dia berwarna biru
12.  Mengelap rak preparat dengan tissue
13.  Memasukkan rak preparat ke dalam alkohol 70% selama 1 menit
14.  Kemudian memasukkan rak preparat ke dalam alkohol 96% selama 5 menit
15.  Kemudian memasukkan rak preparat ke dalam alkohol absolut selama 5 menit
16.  Kemudian memasukkan rak preparat ke dalam xilol 1 selama 5 menit
17.  Kemudian memasukkan rak preparat ke dalam xilol 2 selama 5 menit
18.  Setelah itu langsung gelas objek diberi entelen agar merekat dan tutup dengan cover glass


         Rak Preparat                         Tempat Pewarnaan              Memasukkan rak preparat










 






   Mesukkan Preparat ke                     Xilol 2                                        Alkohol Absolut
          dalam Xilol 1






      Alkohol 96%                               Alkohol 70%                          Rendam di air mengalir






 


H








            Eosin                         Rendam ke dalam air mengalir lagi             Hematoxilin 
                         






   
         Alkohol 70%                         Alkohol 96%                                     Alkohol absolut                                                     










 







        Xilol 1                                           Xilol 2                              Preparat yang sudah            diwarnai














Pengamatan di mikroskop       















 

















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Metode parafin adalah salah satu metode dalam pembuataan sediaan untuk jaringan beku. Metode ini banyak digunakan karena banyak memiliki keuntungan salah satunya adalah waktu yang diperlukan cukup cepat, dan tidak terlalu rumit, selain itu sayatan yang diperoleh adalah sayatan serial dan tentunya tipis. Metode ini dilakukan dengan menggunakan parafin kemudian dibekukan setelah itu baru dilakukan pemotongan untuk mendaptkan sayatan-sayatan yang tipis dan serial.
Tahapan-tahapannya antara lain:
1.      Fiksasi
2.      Dehidrasi
3.      Clearing/penjernihan
4.      Infiltrasi
5.      Embedding/penanaman
6.      Pemotongan
7.      pewarnaan

0 komentar:

Posting Komentar