CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 16 Januari 2014

SISTEM INTEGUMEN



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,  kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak toko dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yg menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang mendasari (hypodermis atau subcutis).
Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan sistem integumen?
2.      Bagaimana struktur kulit?
3.      Kelenjar apa saja yang etrdapat pada kulit?
4.      Apa saja peran dari kulit?

BAB II
SISTEM INTEGUMEN

2.1  Pengertian dan struktur kulit
       Sistem integumen terdiri dari kulit dengan kelenjar-kelenjarnya, rambut, kuku, dan reseptor-reseptor khusus yang terdapat pada kulit.
Kulit
Kulit adalah suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks dan memiliki berbagai kategori yang vital. Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki luas paling besar, yaitu 1,9 m2 pada orang dewasa.[1]
Struktur kulit terdiri dari dua lapis, yaitu epidermis dan dermis yang melekat satu sama lain.
A.  Epidermis
Ialah bagian luar kulit yang agak tipis, terdiri dari jaringan epitel skuamosa bertingkat yang megalami keratinisasi. Biasanya epidermis berupa permukaan yang berbatasan dengan dunia luar. Jaringan ini tidak memiliki pembuluh darah dan sel-selnya sangat rapat.
Kulit yang halus seperti kulit leher memiliki epidermis yang tipis, sedangkan kulit yang tebal seperti telapak tangan memiliki epidermis yang tebal.
Epidermis merupakan epitel berlapis gepeng yang terdiri  dari lima lapisan, dari dalam ke luar terdiri dari:
1.             Stratum basalis
        Disebut juga stratum germinativum yang terdiri dari satu lapis sel kolumner, terletak diatas membran basalis. Sel-sel ini selalu mengadakan mitosis dimana pembelahan selnya berlangsung cepat pada lapisan ini.  Sel-sel hasil mitosis kemudian didorong ke atas menjadi lapisan-lapisan sel diatas stratum basalis
2.             Stratum spinosum
Disebut juga lapisan sel spina atau tanduk. Terdiri dari beberapa lapis sel. Di bawah mikroskop sel-sel ini terlihat memiliki tonjolan-tonjolan (duri) yang meneyerupai spina dan saling melekat dengan sel lainnya. Spina adalah bagian penghubung intraseluler yang disebut desmosom. Diskus merkel untuk rasa raba terletak di dalam stratum spinosum


3.                  Startum granulosum
           Terdiri dari beberapa lapis sel yang sudah memipih dan menunjukkan tanda-tanda kematian sel karena kekurangan nutrein. Hal ini disebabkan epidermis tidak mengandung pembuluh darah, sehingga nutrein berasal dari difusi makanan dari lapisan dermis di bawahnya. Makin jauh dari dermis, nuterin makin sedikit, sehingga akhirnya sel-sel akan mati.
           Sel-sel stratum granulosum mengandung suatu zat yang disebut keratohialin, merupakan cikal bakal dari keratin (zat tanduk). Keratin ialah suatu protein kedap air yang terdapat pada permukaan luar kulit. 
           Keratin ini merupakan protein keras dan resillien, anti air serta melindungi permukaan kulit yang terbuka.
4.                  Stratum lucidum
Terdiri dari beberapa lapis sel mati yang jernih, tembus cahaya karena mengandung eledin. Eledin ialah suatu zat antara keratohialin dan keratin. Stratum lucidum hanya terdapat pada kulit yang tebal seperti telapak tangan dan kaki.
5.                   Stratum korneum
Merupakan lapisan permukaan epidermis. Terdiri dari puluhan lapis sel yang sudah mati berbentuk pipih dan penuh dengan keratin
Stratum korneum membentuk lapisan kedap air yang dapat menahan serangan mikroorganisme, cahaya, sentuhan, zat kimia, dan sebagainya. Stratum ini selalu luluh (contohnya ketombe, lapisan-lapisan kotoran yang terlepas di permukaan kulit/daki) dan kemudian diganti oleh laipsan dibawahnya. Hal ini terjadi karena stratum basalis selalu mengadakan mitosis, sel-sel baru didorong keatas, kemudian mati dan luluh. Waktu yang diperlukan untuk melengkapi proses ini sekitar 2-3 minggu.
Ditinjau dari jenis sel yang menyusunnya, epidermis mengandung empat jenis sel, yaitu:
1.         Keratinosit: sel-sel epidermis yang sedang berada dalam proses pembentukan keratin. Jenis sel ini paling banyak terdapat dalam epidermis.
2.         Sel Langerhans: sejenis sel seperti makrophag yang berasal dari sumsum tulang yang penting dalam pembentukan immunitas, karena berperan dalam penyajian antigen kepada helper-T sel
3.         Sel Granstein: berperan dalam penyajian antigen kepada suppresor-T sel. Sehingga sel ini berperan dalam sisitem immunitas.
4.         Melanosit: sel-sel pembentuk pigmen melanin, suatu pigmen yang berperan dalam pembentukan warna kulit.
B.   Dermis
Terletak dibawah epidermis. Terdiri dari jaringan ikat yang mengandung serat-serat elastis dan kolagen. Dermis pada kelopak mata sangat tipis, sehingga kulit kelopak mata dapat melipat,tetapi dermis sangat tebal pada telapak tangan dan kaki. Didalam dermis terdapat ujung-ujung syaraf/reseptor, pembuluh darah, pembuluh lymph, kelenjar dan folikel rambut.
Bagian atas dermis disebut lapisan papiler. Lapisan ini mengandung tonjolan-tonjolan dermis yang disebut papila dermis yang masuk kedalam epidermis. Didalam papila dermis terdapat pembuluh darah kapiler dan korpus Meissner (reseptor raba). Pembuluh darah ini diperlukan untuk memberi nutrein kepada epidermis. Pada telapak tagan dan telapak kaki papila yang ada sangat banyak dan tinggi, jumlahnya sekitar 65.000/inci persegi (10.400/cm2).
Bagian bawah dermis disebut lapisan retikuler, mengandung folikel rambut, kelenjar sebacca (lemak), kelenjar keringat, dan korpus Paccini (reseptor untuk tekanan)
Pada orang-orang tua, jaringan ikat elastis dari dermis berkurang sehingga kulit terlihat keriput.
C.  Lapisan  sub kutan
Terletak di bawah kulit, terdiri dari jaringan ikat jarang dan jaringan lemak. Serat-serat dari dermis menembus masuk ke dalam lapisan sub kutan dengan demikian kulit menempel erat ke lapisan sub kutan. Sedangkan lapisan sub kutan melekat lagi ke jaringan dibawahnya, misalnya pada facia otot dan periosteum tulang.


 









Gambar 1. Struktur mikroskopis kulit







Gambar 2. Diagram dari kulit yang memperihatkan struktur di dalam dermis





Gambar 3. Pandangan mikroskop dari kulit ari

Warna kulit
Warna kulit seseorang tergantung pada tiga faktor yang saling berinteraksi.
1.      Kapiler darah yang berada dalam dermis akan menyebabkan kulit berwarna semu merah
2.      Pigmen karoten yang terutama terdapat di dermis akan menyebabkan kulit berwarna kuning kejinggaan. Pigmen karoten banyak terdapat pada orang-orang ras Asia
3.      Pigmen melamin yang terutama terdapat pada lapisan epidermis terbawah (spinosum dan basalis) menyebabkan kulit berwarna hitam gelap. Sel-sel pembentuk melamin disebut melanosit terdapat pada  stratum basalis. Jumlah melanosit (sekitar 1.000/mm2 sampai 2.000/mm2) tidak bervariasi antar ras, tetapi perbedaan genetik salam besarnya jumlah produksi melamin dan pemecahan pigmen yang lebih melebar mengakibatkan perbedaan ras.  Melamin diproduksi dari asam amino tyrosin dengan bantuan enzim tyrosinase. Puting susu, areola dan area sirmumanal, skrotum, penis dan labia mayora adalah area tempat terjadinya pigmentasi yang besar, sedangkan telapak tangan dan telapak kaki mengandung sedikit pigmen.
Sinar ultar violet dari MSH (Melanocyt Stumulating Hormon) dari hypophyse diduga akan mengaktifkan enzim-enzim pembentuk melamin, sehingga seseorang yang sering berjemur kulitnya akan menghitam.
Seseorang yang hilang kemampuan dalam memproduksi melamin disebut albino, maka kulitnya akan berwarna putih kemerahan. Iris berwarna merah, dan rambut memutih. Penyakit ini bersifat keturunan. Bila melanosit banyak di suatu tempat maka akan terlihat sebagai bercak kehitaman (freekleks)
Sidik Jari
Sidik jari adalah gambaran khas dari tonjolan dan lekukan yang terdapat pada permukaan kulit telapak ujung jari  tangan dan kaki, yang ditentukan secara genetis. Sidik jari setiap orang berbeda dan tidak akan berubah sepanjang hidupnya.
Sidik jari sudah terbentuk pada janin sewaktu epidermis berkembang menyesuaikan diri dengan perkembangan tonjolan papila dermis. Pada telapak dan jari-jari terdapat kelenjar keringat yang salurannya bermuara pada tonjolan-tonjolan epidermis di jari-jari, maka telapak tangan dan jari selalu basah, sehingga sewaktu tangan memegang sesuatu akan tampak sidik jari pada benda-benda tersebut.

2.2  Derivat epidermis
Derivat epidermis ialah struktur pada tubuh yang tumbuh/ berkembang dari epidermis sewaktu janin.
Struktur-struktur tubuh tersebut meliputi:
a.       Rambut dan kuku yang berfungsi untuk memproteksi tubuh terhadap lingkungan
b.      Kelenjar-kelenjar yang berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh dan membasahi kulit/rambut
A.      Rambut
Rambut atau pili ada pada hampir seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna, atau tersamar. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat. Rambut ini tertanam dikulit kepala, alis dan bulu mata, ketika masa pubertas rambut ini akan menggantikan posisi rambut vellus diarea ketiak dan pubis sebagai bagian dari karakteristik seksual sekunder.
Rambut dibagi menjadi:
a.       Batang rambut
Terdiri dari sel-sel yang mengandung udara pada rambut putih. Lapisan sel terluar mengandung keratin.
b.      Akar rambut
Bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Akar rambut memiliki struktur yang sama dengan batang rambut. Disekeliling akar rambut terdapat  folikel rambut yang terdiri dari lapisan epidermis. Ujung folikel membentuk suatu lekukan disebut papila akar rambut. Papila berisi pembuluh darah yang memberi nutrein pada rambut yang sedang tumbuh. Papila akar rambut diselaputi oleh satu lapisan sel-sel germinal yang berfungsi dalam pembentukan sel-sel rambut baru.
Folikel rambut terbentuk karena pertumbuhan ke dalam dari epidermis sewaktu fetus berumur 4 bulan. Dari folikel ini kemudian tumbuh rambut, mula-mula terbentuk halus disebut lanugo yang terdapat pada bayi yang baru lahir. Kemudian lanugo dan rambut-rambut lainnya pada bayi luluh dan diganti dengan rambut-rambut yang lebih kasar dan kuat.
Pada beberapa tempat tidak terdapat  rambut, seperti pada telapak tangan dan kaki, organ-organ lain seperti bagian tertentu alat kelamin, bibir dan sebagainya.
Akar dan batang rambut tersusun dari tiga lapisan epitelium yaitu: Kurtikel, lapisan terluar yang tersusun dari sel-sel mati yang bersisik, korteks, yaitu lapisan tengah yang terkeratinisasi, membentuk bagian utama batang rambut. Bagian ini mengandung jumlah pigmen beragam yang menentukan warna rambut dan sebuah medula atau aksis sentral, tersusun dari dua sampai tiga lapisan sel. Pertumbuhan medula buruk bahkan sering kali tidak terjadi, terutama pada rambut pirang.[2]


 









Gambar 4. Gambar rambut dalam folikelnya





Gambar 5. Pembentukan sebuah folikel rambut








Gambar 6. Contoh-contoh ujung akhir saraf sensori yang terdapat di dalam kulit
Warna rambut
Warna rambut tergantung pada pigmen melamin yang dikandungnya. Melamin terbentuk oleh melanosit yang etrdapat pada lapisan germinal folikel dengan bantuan enzim tyrosinase.
Pada akar rambut terdapat ujung-ujung dendrit yang melingkar-lingkar, ujung dendrit ini bertindak sebagai reseptor rasa  raba.
Otot penegak rambut
Suatu  otot muscullus errector pilli yang menghubungkan akar rambut dengan papila dermis. Otot ini akan berkontraksi bila kita kedinginan atau merasa takut.
Kelenjar sebacca
Ialah suatu kelenjar yang mensekresikan lemak untuk membasahi rambut dan kulit. Umunya kelenjar ini bermuara pada akar rambut tetapi dapat juga bermuara langsung pada  kulit; misalnya di bibir.
Pertumbuhan Rambut
Seperti kulit, rambut tumbuh karena lapisan germinal pada akar rambut bermitosis, sedangkan pada lapisan atas rambut biasanya sudah mati. Umumnya rambut tumbuh 1 cm/bulan sampai beberapa waktu kemudian istirahat (tidak tumbuh) dan rontok. Rambut yang rontok diganti oleh rambut-rambut baru. Pertumbuhan rambut bersifat siklik (siklus)
a.       Ada periode pertumbuhan pasti yang diikuti dengan fase istirahat, jika rambut telah mencapai batas pertumbuhan maksimal
1.      Selama masa istirahat, bagian dasar rambut berubah menjadi suatu massa keratinisasi menyerupai pentungan yang tetap melekat pada folikel.
2.      Setelah masa istirahat, bulbus rambut yang baru terbentuk dari bagian bawah massa yang lama, sehingga rambut lama menjadi rontok.
3.      Disuatu saat tertentu, 90% rambut kepala sedang tumbuh dengan aktif, sedangkan 10% sisanya beristirahat
b.      Rambut dikulit kepala tumbuh dalam masa 2 sampai 6 tahun, dan kemudian memasuki fase istirahat selama 3 bulan selama rontok
c.       Rambut di tubuh tumbuh sepanjang kurang lebih 0,05 inci/minggu. Sedangkan, rambut pada kulit kepala membutuhkan waktu sekitar 7 minggu untuk dapat tumbuh sepanjang satu inci.
d.      Kebotakan adalah suatu detertorasi folikel yang progresif. Prevalensinya lebih besar pada laki-laki karena memiliki karakteristik pengaruh genetik kelamin yang hanya akan muncul jika hormon laki-laki ada dalam tubuh.
B.       Kuku
Kuku ialah kulit yang telah berubah. Merupakan epidermis berbentuk zat tanduk yang terdapat pada ujung-ujung jari kaki dan jari tangan. Seperti rambut, kuku dapat tumbuh karena terdapat lapisan germinal pada akar kuku. Pada umumnya kuku berwarna merah jambu karena warna merah pembuluh darah yang berada di bawahnya.
Kuku tertanam didalam palung kuku. Dermisnya memuat  garis-garis lekukan dan bukan papil-papil seperti pada kulit. Palung kuku mendapat pelayanan persarafan berlimpah dan banyak mengandung pembuluh darah. Bagian proximal kuku terletak di dalam lipatan kulit yang merupakan bagian paling tipis dalam daerah ini. Bagian putih yang disebut lunula karena bentuknya seperti setengah bulan, merupakanawal kuku tumbuh maju. Badan kuku ialah bagian yang tidak dituutp dan yang dengan kuat terikat dalam palung kuku. Ujung distal kuku bebas dan setiap sisi dibatasi  oleh lipatan kulit.

2.3   Kelenjar-kelenjar Pada kulit
1.      Kelenjar keringat (Sudorifera)
Menghasilkan keringat terutama terdiri dari air, garam-garam urea, sedikit asam amino, asam lemak, dan amoniak. Keringat berfungsi dalam ekresi dan keseimbangan suhu tubuh. Berdasarkan struktur dan lokasinya kelenjar keringat dibagi menjadi 2  jenis yaitu [3]:
a.       Kelenjar keringat ekrin adalah kelenjar tubuler simpel dan berpilin serta tidak berhubungan dengan folikel rambut. Kelenjar ini penyebarannya meluas keseluruh tubuh, terutama pada telapak tangan, telapak kaki, dan dahi. Sekresi dari kelenjar ini (keringat) mengandung air dan membantu pendinginan evaporatif tubuh.
b.      Kelenjar keringat apokrin adalah kelenjar keringat terspesialisasi yang besar dan bercabang dengan penyebaran yang terbatas. Kelenjar ini ditemukan pada aksila, areola payudara dan regia anogenital
1)      Kelenjar apokrin yang ditemukan di lipatan ketiak dan area anogenital memiliki duktus yang membuka ke bagian atas folikel rambut. Kelenjar ini mulai berfungsi pada masa pubertas untuk merespon stres atau kegembiraan dan mengeluarkan semacam sekresi tidak berbau yang kemudian akan berbau jika bereaksi dengan bakteri
2)      Kelenjar seruminosa pada saluran pada telinga menghasilkan serumen atau getah telinga. Hasil kelenjar ceruminose dengan kelenjar sebasea ialah cerumen (kotoran telinga)
3)      Kelenjar mamae adalah kelenjar apokrin termodifikasi yang mengalami spesialisasi untuk memproduksi susu
2.      Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum yang baisanya dialirkan ke folikel rambut. Kelenjar sebasea, rambut, dan kelenjar keringat apokrin membentuk unit pilosebasea, tetapi hanya terbentuk pada rambut di area genitalia, bibir, puting susu, dan areola payudara.
2.4    Peran Kulit
PERAN KULIT DALAM TERMOREGULASI
Panas tubuh dihasilkan dari aktivitas metabolik dan pergerakan otot. Panas seperti ini harus dikeluarkan, atau suhu tubuh akan naik di atas batas normal; pada lingkungan bersuhu dingin, panas harus dipertahankan, atau suhu tubuh akan turun dibawah batas normal
A.  Pengeluaran panas di kulit berlangsung melalui evaporasi air yang disekresi oleh kelenjar keringat dan juga melalui proses perspirasi tak kasat mata (difusi molekul air melalui kulit)
1.      Pada cuaca panas dan lembab, keringat sangat banyak keluar, tetapi tingkat evaporasi sangat rendah. sehingga mengakibatkan rasa tidak nyaman. Dengan demikian berkeringat sebagai salah satu mekanisme pendinginan hanya akan efisien pada tingkat kelembaban yang lebih rendah
2.      Pengeluaran keringat dikendalikan melalui sistem saraf, yang merespon pemanasan atau pendinginan darah secara berlebihan
B.   Retensi panas adalah salah satu fungsi dari kulit dan jaringan adiposa lapisan sub kutan. Lemak merupakan insulator panas untuk tubuh dan derajat insulasi bergantung pada jumlah jaringan adiposa
C.  Pembuluh darah dalam papila dermal juga dikendalikan oleh sistem saraf
1.      Jika pembuluh darah berdilatasi, aliran darah ke permukaan kulit meningkat, sehingga konduksi panas pada bagian eksterior dapat terjadi
2.      Pembuluh darah berkontriksi untuk menurunkan aliran darah kepermukaan kulit dalam upaya mempertahankan panas tubuh sentral.
FUNGSI KULIT
Kulit sebagai organ pengatur panas. Suhu tubuh seseorang adalah tetap meskipun menjadi perubahan suhu lingkungan. Hal itu dipertahankan karena penyesuaian antara panas yang hilang dan panas yang dihasilkannya, yang diatur oleh pusat pengatur panas. Pusat ini segera menyadari bila ada perubahan pada panas tubuh, karena suhu darah yang mengalir melalui medula oblongata. Suhu normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak ialah 36 C˚ sampai 37,5 C˚. Suhu kulit sedikit lebih rendah[4].
Persarafan vaso-motorik mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara, yaitu vaso-dilatasi dan vaso-kontriksi. Pada vaso-dilatasi arteriol memekar, kulit menjadi lebih panas, dan kelebihan panas cepat terpancar dan hilang, dan juga hilang karena kelenjar keringat bertambah aktif dan karena itu terjadi penguapan cairan dari permukaan tubuh. Padavaso-kontriksi pembuluh darah dalam kulit mengerut, kulit menjadi pusat dan dingin, keringat hampir dihentikan dan hilangnya panas dibatasi. Dengan pengendalian ini pelepasan panas ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Kulit adalah organ utama yang berurusan dengan pelepasan panas dari tubuh. Banyak panas juga hilang melalui paru-paru, dan sebagian kesil melalui feses dan urine.
Panas dilepas oleh kulit dengan berabagi cara:
Dengan penguapan. Jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh dalam kulit.
Dengan pemancaran, panas dilepas pada udara disekitarnya
Dengan konduksi, panas dialihkan kebenda yang disentuh, seperti pakaian, dan
Dengan konveksi (pengaliran) karena mengalirnya udara yang telah panas, maka udara yang menyentuh permukaan tubuh  diganti dengan udara yang lebh dingin.
Inilah faktor-faktor yang harus diperhatikan bila mau mendinginkan tubuh yang terlampaui panas, baik dengan membiarkan udara mengalir menyentuh kulit dengan cara  mengipas, mengusap badan, atau merendam dalam air dingin.
Keringat adalah sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pengendalian saraf simpatis. Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi kira-kira 1/3 dari yang ada didalam plasma. Hal ini hendaknya dibedakan dengan perspirasi atau pelepasan air dengan tak terasa yang hanya berupa difusi air secara sederhana melalui kulit. Dengan perspirasi hilang kira-kira 500 ccm setiap hari, tergantung dari kebutuhan tubuh akan pengaturan suhu.
Kelenjar keringat adalah alat utama untuk merendahkan suhu tubuh. Berbagai jumlah air dapat dilepaskan, kira-kira setengah liter sehari pada iklim sedang, kurang pada iklim dingin dan lebih pada yang panas. Suhu lingkungan yang lebih tinggi dari suhu tubuh dapat dirasakan cukup nyaman bila udara kering : tetapi kelembaban dapat menyebabkan rasa sangat tidak enak karena menghalangi hilangnya suhu tubuh melalui penguapan.
Kulit sebagai Indera Peraba. Rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf didalam kulit, berbeda-beda menurut ujung  saraf yang dirangsang. Perasaan panas, dingin, sakit, semua ini perasaan yang berlainan. Didalam kulit terdapat  tempat-tempat tertentu, yaitu tempat perabaan ; beberapa sensitif (peka) terhadap dingin, beberapa terhadap panas, dan lain lagi terhadap sakit.[5]
Perasaan yang disebabkan tekanan yang dalam, dan perasaan yang memungkinkan seorang menentukan dan menilai berat suatu benda, timbul pada struktur lebih dalam, misalnya pada otot dan sendi
Tempat penyimpanan. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air; jaringan adiposa di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.[6]
Beberapa kemampuan melindungi dari kulit. Kulit adalah relatif tak tertembus air, dalam arti bahwa ia menghindarkan hilangnya caran dalam jaringan dan juga menghindarkan masuknya air kedalam jaringan, misalnya tubuh terendam air. Epidermis menghalangi cedera pada struktur dibawahnya  dan karena menutupi ujung akhir saraf sensori didalam dermis, maka kulit mengurangi rasa sakit. Bila epidermis rusak, misalnya karena terbakar sampai derajat ketiga, maka proteksi ini hilang dan setiap sentuhan terasa nyeri, dan exudasi cairan dari dermis yang sekarang terbuka itu, menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit, dengan akibatnya bahwa pasien berada dalam bahaya dehidrasi, yang dapat menimbulkan keadaan yang lebih parah. [7]

BEBERAPA KELAINAN KLINIK
1.                   Luka bakar
Merupakan luka-luka pada jaringan tubuh karena denaturasi protein jaringan/kematian sel yang disebabkan oleh panas, listrik, ataupun zat-zat kimia (asam, basa).[8]
Luka bakar dapat terjadi pada kulit, selaput lendir, saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan sebagainya. Gejala-gejalanya berupa sakit, bengkak, merah, melapuh karena permealibitas pembuluh darah meningkat. Tetapi luka bakar yang hebat dapat pula mengancam jiwa karena:
a.    Shock hypovolemic
Volume darah menurun akibat permeabilitas pembuluh darah meningkat, air, protein, dan mineral akan keluar ketempat luka bakar dan tubuh akan kekurangan cairan. Shock hypovolemic juga dapat mengakibatkan anuri (produksi urine berhenti).
b.   Infeksi
Terjadi bila epidermis pada luka bakar terkelupas. Jaringan yang mati dan suasana basah merupakan tempat ideal bagi berkembang biak bakteri, sehingga infeksi luka bakar sering sulit diatasi.
c.    Gangguan pernapasan
Terjadi  bila asap atau racun terhisap oleh paru-paru, atau terjadi kerusakan pada saluran pernafasan yang mengakibatkan gagalnya fungsi sistem respirasi.
Parahnya sustu luka bakar ditentukan oleh dua faktor:
a.          Prosentase luas bagian tubuh yang terbakar
Makin luas bagian tubuh yang terbakar makin parah akibatnya. Lihat tabel di bawah ini
Luas tubuh yang terbakar                              kategori
               >15%                                                     ringan
              15-50%                                                   sedang 
               >50%                                                      berat
b.     Kedalaman luka bakar
                 dibagi menjadi:
1.                   Luka bakar derajat I
Bila hanya permukaan luar epidermis yang terkena. Contohnya ialah luka bakar matahari yang disebabkan oleh terjemur cahaya matahari selama 2-8 jam. Gejala-gejalanya berupa sakit, merah (menjadi putih bila ditekan), bengkak tetapi tidak melepuh.
Luka bakar jenis ini bisa sembuh sempurna dalam 3-4 hari dengan terkelupasnya bagian kulit yang mati.
2.                   Luka bakar derajat II
Bila bagian kulit yang mati mencakup semua bagian dalam epidermis dan bagian atas dermis. Gejala-gejalanya berupa kulit terasa sakit, bengkak, merah, panas, dan melepuh. Penyembuhan dari luka bakar jenis ini berawal dari regenerasi jaringan epithel pada derivat-dervat epidermis. Misalnya folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea yang tidak mati.
3.                   Luka bakar derajat III
Terjadi bila semua bagian kulit yaitu epidermis, dermis, dan semua derivat epidermis mati terbakar. Luka bakar derajat III sering tidak melepuh.
Rasa sakit berasal dari jaringan subdermis, kulit menjadi merah dan bengkak. Tetapi kulit tidak berasa bila diraba karena reseptor-reseptor syaraf telah rusak. Penyembuhan berlangsung lama, terjadi jaringan-jaringan parut yang hebat yang sering menimbulkan kontraktur (penciutan kulit) setelah sembuh. Pertumbuhan kulit bersal dari jaringan kulit sekitarnya.
Pertolongan dan pengobatan luka bakar;
Untuk luka bakar yang hebat mencakup:
·         Menjauhkan penderita dari kebakaran. Luka bakar dari zat-zat kimia seperti asam atau basa harus disiram air. Pakaian dari bahan sintesis yang masih terbakar harus segera dilepaskan
·         Mengingat luka bakar sering mengenai saluran pernafasan, ventilasi peru-paru harus dipertahankan, bila perlu dilakukan pernafasan buatan.
·         Pemberian larutan infus untuk mengatasi shock
·         Pembersihan luka-luka
·         Pemberian tetanus toxoid dan antibiotika
Sebagian pertolongan di atas perlu dilakukan di rumah sakit.
Untuk luka bakar ringan, kecil, tidak luas, dan tidak berkomplikasi, pertolongannya berupa:
·      Luka bakar secepatnya dicelupkan ke dalam air bersih dingin; hal ini dilakukan karena air dingin dapat menarik panas dari luka bakar, sehingga meringankan luka bakar, mengurangi sakit juga dapat mencuci luka bakar dari zat kimia
·      Lepuh yang telah pecah atau diduga akan pecah harus dibersihkan, bila perlu dicuci dengan air dan sabun. Kemudian luka diberi obat  misalnya jenis perak sulfadiasine.
·      Lepuh yang utuh tidak perlu dipecahkan karena pemecahan lepuh akan mengundang infeksi.
·      Pemberian antibiotika
2.                   Jerawat
Acne ialah suatu peradangan dari kelenjar sebasea terutama didaerah wajah, leher, dada, dan punggung. Biasanya ache terjadi sewaktu pubertas, karena sewaktu pubertas kadar hormon androgen (hormon pria) meningkat.
Hormon-hormon ini akan merangsang pertumbuhan dan sekresi dari kelenjar-kelenjar sebasea. Sekret dari kelenjar sebasea yang berupa kompleks lemak, merupakan media yang cocok bagi pertumbuhan berbagai bakteri, terutama jenis propioni-bacterium acnes.
Lipase yang dihasilkan bakteri ini akan menghasilkan asam lemak bebas, kemudian  bersama dengan metabolit bakteri lainnya mengakibatkan peradangan dari kelenjar sebasea.
Bila hasil peradangan kelenjar terbuka keluar kulit (kontak dengna udara) akan menghaislkan comedo (bintik hitam). Bila peradangan bertambah parah akan menimbulkan papula (sejjenis pembengkakan padat), nanah, bahkan cysta (kantong nanah).
Acne yang dalam sering menimbulkan luka parut yang menjengkelkan. Acne yang tidak terbuka keluar kulit menimbulkan apa yang disebut bintik putih (white head).
Perlu ditekankan bahwa hormon-hormon androgen dapat dalam bentuk testosteron atau dapat pula dalam bentuk hoemon-hormon lainnya. Semua jenis hormon di atas dapat dihasilkan oleh cortex kelenjar adrenal, ovarium, dan testis
Pengobatan:
·         Bila kulit berlemak harus dicuci beberapa kali sehari
·         Pengeluaran comedo harus hati-hati
·         Pemberian cream atau gel dari tretinoin (turunan vitamin A)
3.                   Dermatitis (eczema)
Ialah suatu perdangan pada permukaan kulit yang biasanya terasa gagal dengan tanda-tanda merah, bengkak, melepuh, berair dan berkoropeng
Ditnjau dari segi penyebarannya. Dermatitis dibagi menjadi:
a.    Exogen, dimana penyebabnya berasal dari luar tubuh misalnya karena terkena karbol, sabun, obat-obatan cat rambut, getah tumbuh-tumbuhan, zat warna, kosmetik, dan lain-lain
b.    Endogen, penyebabnya tidak jelas diketahui, sering dihubungkan dengan emosi dan keadaan/bakat tubuh seseorang





BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Kulit adalah suatu organ dengan struktur yang cukup kompleks dan memiliki berbagai kategori yang vital. Kulit merupakan organ tubuh yang memiliki luas paling besar, yaitu 1,9 m2 pada orang dewasa. Struktur kulit terdiri dari dua lapis, yaitu epidermis dan dermis yang melekat satu sama lain. Epidermis merupakan epitel berlapis gepeng yang terdiri  dari lima lapisan, dari dalam ke luar terdiri dari Stratum basalis, Stratum spinosum, Startum granulosum, Stratum lucidum dan Stratum korneum





[1] Kemal, Adyana, Dasar-dasar anatomi dan fisiologi tubuh manusia, (Jakarta:UPI,2002), hlm. 221.
[2] Ethel, Sloane, Anatomi dan Fisiologi untuk pemula, (Jakarta:EGC,   )
[3] Ibid., h. 7
[4] Evelyn C. Pearce, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, (Jakarta:PT. Gramedia, 1997), hlm. 242
[5] Ibid., h. 11
[6] Ibid., h. 11
[7] Ibid., h. 12
[8] Ibid., h.2

0 komentar:

Posting Komentar